Jumat, 15 Mei 2015

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN



 BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Tubuh manusia memperoleh tenaga dan energy dari makanan. Makanan dibutuhkan oleh manusia untuk kelangsungan hidup dan menjalankan aktivitasnya. Fungsi makanan anatara lain menyediakan materi yang dibutuhkan oleh tubuh  untuk tumbuh serta memperbaiki jaringan yang rusak.
Sebelum dimanfaatkan oleh tubuh, makanan harus pecah menjadi zat-zat makanan terlebih dahulu. Sistem pencernana memecahkan makaanan menjadi molekul yang dapaat digunakan oleh tubuh. Kemudian, molekul tesebut diserap oleh tubuh ke dalam darah dan diangkut ke seluruh tubuh. Akhirnya, sisa-sisa pencernaan dikeluarkan dari tubuh.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah sebagai berikut:
1.    Apa saja contoh dari menu seimbang?
2.    Bagaimana Kriteria makanan bermutu?
3.    Bagaimana usaha dalam perbaikan Gizi?
4.    Apa saja yang termasuk dalam zat-zat makanan?
1.3  Tujuan Penulisan
Setelah menyelesaikan makalah ini mahasiswa diharapkan mampu:
1.     Memahami pengertian makanan bergizi
2.    Mampu memahami bagaimana kriteria makanan bermutu
3.     Memahami bagaimana sitstem pencernaan pada manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Makanan Bergizi
            Pola makan yang bermasalah dapat menyebabkan penyakit, termasuk penyakit defisiensi (kekurangan  zat gizi tertentu), contohnya Skorbut, Xeroftalmia, Rakitis, dan Beri-beri. Untuk mencegah itu beberapa Negara membuat slogan menu sehat unruk masyarakatnya. Misalnya Amerika Serikat dengan seven basic-nya.
2.1.1 Menu Seimbang
Indonesia mempunyai slogan untuk susunan makanan sehat, bergizi, dan seimbang (Menu Seimbang) yaitu Empat Sehat Lima Sempurna. Untuk menyempurnakan hidangan tersebut dapat ditambah dengan susu menjadi lima sempurna.
2.1.1.1        Nasi
Nasi merupakan makanan pokok bagi penduduk di hamper semua wilayah Indonesia. Nasi berasal dari padi. Nasi dapat juga dig anti dengan sumber karbohidrat lainnya, misalnya Sorgum, Ubi, Jagung, Sagu, Singkong, Kentang, Talas, Gandum dan Garut.
2.1.1.2       Sayur
Tiap daerah mempunyai nama khas hidangan sayur yang dimasak  dan diramu dari berbagai macam rempah-rempah. Misalnya sayur bobor, gudeg, dan lain-lain. Bahan sayur antara lain kol, wortel, sawi, tomat, dan lain-lain.
2.1.1.3         Lauk
Lauk pauk dapat berupa bahan makanan yang direbus atau digoreng begitu saja. Ada pula diramu dan dimasak dengan berbagai macam bahan dan bumbu serta diberi nama khusus. Misalnya tempe goring, tahu bacem, bakso sapi, pepes gurami, dan semur daging sapi.
2.1.1.4       Buah
          Hidangan buah dapat dimakan langsung tanpa dimasak. Contohnya mangga, sawo, pisang, salak, apel dan belimbing. Banyak mengonsumsi buah dapat memudahkan buang air besar dan mengencangkan kulit.
2.1.1.5       Susu
Di dalam susu terkandung, bebagai macam zat teutama lemak, vitamin, protein dan kalsium.
Air susu ibu (ASI) sangat penting bagi bayi karena selain zat-zat yang terkandung di dalamnya, juga untuk menjalin, hubungan kejiwaan antara ibu dan bayinya. Ibu yang mrnyusui bayinya juga memperoleh keuntungan.
2.1.2 Nilai Gizi dan Kriteria Makanan Bermutu
               Penyusunan menu tiap hari bergantian dari tujuh atau Sembilan kelompok bahan pokok makanan, diharapkan dapat memperbaiki nilai gizi makanan rakyat Indonesia. Nilai gizi suatu makanan ditentukan berdasarkan kandungan protein karbohidrat, lemak vitamin, mineral, dan serat nabati. Makanan juga harus mudah dicerna, mudah diolah, dan mudah diperoleh.
Kriteria makanan bermutu antara lain sebagai berikut:
2.1.2.1  Bergizi tinggi
2.1.2.2  Higienis
2.1.2.3  Mudah dicerna
2.1.2.4  Cukup Kalori
2.1.2.5  Berasal dari bebagai jenis bahan makanan
2.1.2.6  Warna, rasa, dan baunya membangkitkan selera makan.
2.1.3 Usaha Perbaikan Gizi
Agar masyarakat dapat mengonsusmi makanan bermutu tinggi, pemerintah mengadakan usaha perbaikan gizi, antara lain sebagai berikut.
2.1.3.1        Penyuluhan Gizi
Masyarakat diberikan penyuluhan tentang ilmu gizi, yaitu ilmu tentang hubungan makanan dan kesehatan. Penyuluhan di adakan melalui organisasi PKK, karang taruna, sekolah media massa, dan pertunjukan seni budaya.
2.1.3.2        Penyediaan Bahan Makanan
Umumnya, penyakit kekurangan gizi terjadi karena kekurangan protein atau zat asam amino esensial. Untuk mengatasi masalah kekurangan gizi, dilakukan berbagai usaha, misaalnya mengusahakan biji gandunm yang berkadar lisin tinggi, membuat makanan suplemen (bahan makanan tambahan).
2.1.4 Kebutuhan Energi dan Jumlah Makanan
Jenis kelamin, umur, pekerjaan, berat badan, dan suhu lingkungan sangat berpengaruh terhadap jumlah makanan yang dibutuhkan seseorang. Setiap kali sesudah makan atau bekerja, suhu badan kita akan naik karena energy yang dikeluarkan dari proses metabolisme dalam tubuh akan diubah menjadi energy panas (Solomon et al. 2005; Tirtawinata 2006)
            2.1.5 Variasi dan Komposisi Makanan
Setelah mengetahui pentingnya fungsi setiap zat makanan bagi tubuh, kita perlu berlatih untuk menganalisis dan menysusn menu seimbang dengan kegiatan sehar-hari. Dari contoh variasi dan komposisi makanan, telah diperoleh 2.363,5 kkal. Sedangkan  menurut kebutuhan, kalori yang dibutuhkan adalah sebanyak 2.500 kkal. Jadi, komposisi makanan tersebut sudah memadai meskipun vitamin B dan jumlah kalori masih perlu ditambah (Padilla et al. 2005; Tirtawinata 2006)
2.2 Zat-zat Makanan
Zat makanan teridri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin. Makanan yang kita makan sehari-hari sangat dibutuhkan tubuh sebagai sumber energy, pertumbuhan, dan untuk menjaga kesehatan. Kita memerlukan makanan dalam jumlah tepat dan mengandung zat nutrisi lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral daan air.
Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan di atas dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak baik bagi kesehatan. Keadaan tubuh di mana komposisi zat makanan tidak seimbang disebut malnutrisi. Malnutrisi dapat disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan satu atau lebih nutrient esensial.
2.2.1 Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat makanan yang banyak menghasilkan energy yang di perlukan tubuh. Selain sebagai sumber energy, karbohidrat juga berfungsi dalam penyediaan bahan pembentuk protein dan lemak serta menjaga keseimbangan asam dan basa.
Karbohidrat adalah senyawa majemuk yang mengndung unsure C, H, dan O. karbohidrat dapat dibagi menjadi dua golongan, yakni gula sederahaan dan gula majemuk.Gula sederhana atau gula tunggal disebut pula monosakarida; gula ini tidak dapat dipecah menjadi gula yang lebih sederhana lagi. Ada 2 macam gula majemuk, yaitu disakarida dan polisakarida. Gula majemuk masih dapat dipecah menjadi gula tunggal (monosakarida).
2.2.2 Protein
        Setiap Sel yang hidup tersusun oleh protein. Protein merupakan bagian penting di dalam plasma sel. Selain sebagai komponen pokok, protein juga tersedia sebagai cadangan makanan, misalnya pada biji-bijian. Pada hewan dan manusia, protein tidak dapat disimpan sebagai cadangan makanan.
        Protein adalah senyawa majemuk yang tersusun atas unsure-unsur C, H, O, dan N serta kadang-kadang juga mengandung unsure S dan P. ada analogi antara susunan polisakarida dan susunan protein. Satu molekul polisakarida terdiri atas monosakarida, sedangkansatu molekul molekul protein terdiri atas beberapa asam amino.
2.2.3 Lemak
Lemak merupakan senyawa majemuk seperti halnya karbohidrat, lemak tersusun oleh unsure C, H, dan O.lemak merupakan sumber energy yang menyediakan kalori terbnyak bagi tubuh disbanding karbohidrat dan protein. Setiap 1 gram lemak dapat menghasilkan energy 9,3 kalori (9,3 kkal). Lemak karbohidrat, dan protein merupakan zat nutrisi penting bagi manusia.
Fungsi lemak selain sebagai sumber energy,adalah juga sebagaai pelarut vitamin A, D, E dan K; pembangun bagian tubuh tertentu, pelindung alat-alat dalam, dan pelindung tubuh dari suhu rendah.
2.2.4 Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh walaupun dalam jumlah kecil. Vitamin bukanlah merupakan sumber energy , tetapi vitamin melakukan fungsi regulator (pengatur). Vitamin bekerja sama dengan enzim dalam beberapa reaksi kimia. Vitamin juga penting bagi pertumbuhan, pemeliharaan kesehataan, dan reproduksi. Vitamin harus ada dalam tubuh manusiaa walaupun hanya dalam jumlah kecil karena memiliki fungsi  khusus dan tidak dapat digantikan.
Seseorang yang kekurangan vitamin dapat menderita defisiansi atau avitaminosis. Hingga saat ini belum semua avitaminosis dapat diketahui. Pada umumnya seseorang menedrita avitaminosis karena cara pengolahan makanan yang dapat mengurangi atau merusak vitamin. Buah dan sayurran segar sangat membantu penyedian vitamin.
2.2.5 Air
Air sangat esensial untuk melangsungkan kehidupn. Fungsi air adalah Mengangkut nutrisi ke berbagai jaringan, mengangkut sisa-sisa metabolism dari jaringan ke luar tubuh, sebagai media berbagai reaksi kimia dalam tubuh.
Air masuk ke dalam tubuh antara lain melalui air minum, makaanan, buah, sayur dan daging. Air dikeluarkan dari dalam tubuh pada waktu bernapas, berkeringat, dan sebagian dikeluarkan lewat urin dan feses.
2.2.6 Zat Aditif
Bahan-bahaan kimia lazim digunakan dalam industry makanan. Bahan kimia tambahan disebut zat aditif, misalnya zat pengawet, zat pewarna, zat pemanis, zat penharum, dan zat penyedap. Penelitian para ahli membuktikan bahwa zat aditif dapat membahayakan kesehatan, misalnya menyebabkan kanker.
Sebelum ada penemun tentang bahaya zat aditif, nitrar sering digunakan untuk mengawetkan daging dan ikan. Nitrat efektif untuk memperlambat pertumbuhan spora bakteri penghasil racun botulinum sehingga risiko racun botulinum dapat ditekan.
2.3 Sistem Pencernaaan Makanan Manusia
Secara umum, Proses pencernaan makanan padaa maanusia melaalui dua tahap, yaitu pencernaan fisik (mekanis) dan pencernaan kimiawi. Pencernaan fisik merupakan proses perubahan molekul makanan yang berukuran besar menjadi berukuran kecil, misalnya penghancuran makanan dengan gigi atau dengan otot lambung. Pencernana kimiawai adalaah proses perubahan molekul-molekul bahan organic yang ada dalam bahan makanan dari bentuk kompleks menjadi molekul lebih sederhana dengan bantuan enzim.












BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk kelangsungan hidupnya, manusia memerlukan makanan. Di dalam tubuh, makanan diolah oleh system pencernaan makanan menjadi sari-sari makanan yang kemudian diserap oleh tubuh. Makanan manusia berasal dari hewan dan tumbuhan. Zat-zat makanan harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin, serta air.
     Karbohidrat dapat dibagi menjadi monosakarida, disakaarida, dan polisakaarida. Protein tersusun atas asam-asam amino. Asam amino terdiri dari asam amino esensial dan nonesensial. Menurut kegunaannya, zat makanan di golongkan sebagaipenghasil ensrgi(lemak, karbohidrat), dan sebagai pembangun (protein), serta pengatur (vitamin, mineral, air).sistem pencernaan makana tersusun oleh saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
3.2 Saran
     Adapun saran yang dapat diberikan kepada pembaca dan penulis mengenai makalah ini adalah:
1.         Diharapkan penulis dapat mengembangkan dan melanjutkan penulisan makalah mengenai system pencernaan makanan.
2.          Diharapkan hasil penulisan makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan   ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A. J.B. Reeece, dan L.G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Terj. Dari:                       Biology. 5th ed. Oleh Manalu, W. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Irianto, K. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Jakarta: Yraman Widya.
Mader, S.S.2004. Biology. Boston: McGraw-Hill.
Thibodeau, G.A. dan K.T. Patton. 1999. Anatomy and Physiology. St. Louis: Mosby,  Inc.
Padilla, M.J., I. Miaoulis, dan M. Cyr. 2005. Human Biology and Health. Needham: Pearson/ Prentice Hall.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar