Sabtu, 16 Mei 2015

GAMBAR KMS



TANDA BAHAYA KEHAMILAN



A.    Pengertian Deteksi Dini dan Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007)
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya  kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.
Deteksi dini resiko kehamilan adalah usaha menemukan seawal mungkin adanya kelainan, komplikasi dan penyulit kehamilan serta menyiapkan ibu untuk persalinan normal.
Deteksi dini dalam pelayanan  antenatal adalah mengarah  pada  penemuan ibu hamil beresiko agar dapat ditangani secara memadai sehingga kesakitan atau kematian dapat dicegah. Untuk pengenalan tanda-tanda kehamilan yang memiliki tanda bahaya dan komplikasi kehamilan banyak poster -poster dan leaflet disebarkan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu hamil yang berkunjung dalam pelayanan antenatal maupun pada kegiatan  kunjungan  rumah dalam pemantauan kesehatan masyarakat. Selain itu digunakan juga suatu alat bantu yang lebih memungkinkan dilibatkannya ibu hamil untuk secara aktif mengamati sendiri kehamilannya. Alat bantu tersebut juga bermanfaat bagi petugas kesehatan dalam mengidentifikasi  faktor resiko dan komplikasi kehamilan sehingga dapat memberikan informasi dan saran yang tepat. Alat bantu tersebut dikenal dengan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
B.     Bengkak Pada Muka dan Tangan
1.      Pengertian
Edema ialah penimbunan cairan secara  umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Edema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa sehingga tidak seberapa penting untuk penentuan diagnosis preeklamsia.Selain itu,kenaikan BB ½ kg setiap minggunya dalam kehamilan masih dianggap normal, tetapi bila kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali, maka perlu kewaspadaan terhadap timbulnya preeklamsia.
Bengkak  pada  muka  atau tangan,  disertai  sakit  kepala, penglihatan kabur dan kejang Hampir  separuh  dari  ibu  hamil  akan mengalami  bengkak  yang  normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore  hari  dan  biasa  hilang  setelah beristirahat  atau  meninggikan  kaki.
2.      Penyebab
Bengkak  bisa  menunjukkan  masalah serius  jika  muncul  pada  muka  dan tangan,  tidak  hilang  setelah beristirahat,  dan  disertai  dengan keluhan  fisik  yang  lain.  Hal  ini merupakan  pertanda  anemia,  gagal jantung  atau  pre-eklamsia.  Sakit kepala yang hebat dan kadang-kadang pandangan  kabur  juga  merupakan tanda  pre-eklamsia.  Bengkak  pada wajah  dan  kaki  yang  disertai  tekanan darah  tinggi  dan  sakit  kepala,  bila keadaan  ini  dibiarkan  maka  ibu berisiko  mengalami  kejang-kejang. Keadaan ini disebut eklamsia.
3.      Tanda dan gejala
Gejala anemia dapat muncul dalam  bentuk edema (bengkak) karena dengan menurunnya kekentalan darah pada penderita anemia, disebabkan oleh berkurangnya kadar hemoglobin (Hb, sebagai pengangkut oksigen dalam darah). Pada darah yang rendah kadar Hb-nya, kandungan cairannya lebih tinggi dibandingkan dengan sel-sel darah merahnya.
4.      Diagnosa pembanding
Lakukan Pemeriksaan Hb
5.      Penanganannya
a.       Jika  ibu  tidak  sadar  atau kejang,  segera  menyiapkan  fasilitas tindakan gawat darurat.
b.      Segera  dilakukan  penilaian terhadap  keadaan  umum,  termasuk tanda-tanda  vital  sambil  menanyakan riwayat  penyakit  sekarang  dan terdahulu  dari  pasien  atau keluarganya.
c.       Jika  pasien  tidak  bernafas  atau pernafasan dangkal:
1)      Membebaskan jalan nafas.
2)      Jika  tidak  bernafas  dilakukan ventilasi dengan masker dan balon.
3)      Jika  pasien  bernafas,  diberi oksigen  4-6  liter  per  menit  melalui masker.
d.      Jika pasien tidak sadar/koma:
1)      Membebaskan jalan nafas.
2)       Membaringkan pada sisi kiri.
3)      Mengukur suhu.
4)      Memeriksa  adakah  kaku tengkuk.
e.       Jika kejang:
1)      Membaringkan pasien pada sisi kiri,  tempat  tidur  arah  kepala  ditinggikan sedikit.
2)      Membebaskan jalan nafas.
3)      Melakukan  pengawasan  tanda-tanda vital.
4)      Menghindarkan  pasien  jatuh dari tempat tidur.
C.    Nyeri Perut Yang Hebat
1.      Pengertian
Nyeri pada abdomen yang hebat.Nyeri  abdomen  yang  tidak berhubungan  dengan  persalinan normal  adalah  tidak  normal.  Nyeri abdomen  yang  mungkin menunjukkan  masalah  yang mengancam  keselamatan  jiwa  adalah nyeri  abdomen  yang  hebat,  menetap, dan  tidak  hilang  setelah  beristirahat.
2.      Tanda dan gejala
Nyeri abdomen  yang  mungkin menunjukkan  masalah  yang mengancam  keselamatan  jiwa  adalah nyeri  abdomen  yang  hebat,  menetap, dan  tidak  hilang  setelah  beristirahat. Hal  ini  bisa  berarti  apendisitis, kehamilan  ektopik,  abortus,  penyakit radang  panggul,  infeksi  dan  lain-lain. Nyeri  perut  pada  kehamilan  muda diagnosisnya  mungkin  karena kehamilan  ektopik,  solusio  plasenta, kista  ovarium,  dan  pielonefritis. Sedangkan  nyeri  perut  pada kehamilan  lanjut,  diagnosisnya mungkin  apendisitis  atau  infeksi (Pusdiknakes, 2003; Saifuddin, 2006).
3.      Penyebab
      Hal ini bisa berarti appendicitis (radang usus buntu), kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan), aborsi (keguguran), penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis (maag), penyakit kantong empedu, solutio placenta, penyakit menular seksual, infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
4.      Deteksi dini
a.       Pengumpulan data
1)      Tanyakan paada ibu tentang karakteristik dari nyeri, kapan terjadi, seberapa hebat, tanyakan kapan mulaai diselesaikan.
2)      Tanyakan pada ibu apakah ia mempunyai tanda dan gejala lain seperti muntah, diare dan demam.
5.      Diagnosa banding
a.       Ukur TTV
b.      Lakukan pemeriksaan eksternal, pemeriksaan internal, raba kelembutan abdomen atau rebound tenderness
c.       Pemeriksaan protein urine
6.      Penanganan
a.       Segera melakukan pemeriksaan keadaan  umum  meliputi  tanda  vital (nadi, tensi, respirasi,suhu).
b.      Jika  dicurigai  syok,  segera melakukan  penanganan  syok meskipun gejala syok tidak jelas.
c.       Jika  ada  syok,  segera  memberi terapi dengan baik. (Saifuddin, 2006)

GAMELI (Kehamilan Kembar)

A.    Pengertian Gameli
Kehamilan kembar atau gamelli ialah satu kehamilan dengan dua janin atau lebih
Suatu kehamilan dimana terdapat dua atau lebih embrio atau janin sekaligus. Kehamilan ganda terjadi, apabila dua atau lebih ovum dilepaskan dan dibuahi atau apabila satu ovum yang dibuahi membelah secara dini hingga membentuk dua embrio yang sama pada stadium massa sel dalam atau lebih awal ( Nugroho, 2010).
Kehamilan kembar ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat pada umumnya. Kehamilan dan persalinan membawa resiko bagi janin. Bahaya  bagi ibu tidak sebegitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan pengawasan khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu dan janin (sulistiawati, 2012).
Kehamilan kembar dapat memberikan resiko yang lebih tinggi terhadap ibu dan janin. Oleh karena itu, dalam menghadapi kehamilan ganda harus dilakukan perawatan antenatal yang insentif. Kehamilan ganda ialah kehamilan dengan dua janin atau lebih. Termasuk dalam kehamilan beresiko tinggi karena kematian perinatal 3-5 kali lebih tinggi dari kehamilan tunggal (Fadlun, 2013).
B.     Etiologi
Etiologi kehamilan gameli : tidak diketahui pasti, tapi dapat dipengaruhi oleh faktor bangsa, umur paritas, hereditas obat-obatan ovulasi dapat menyebabkan kehamilan kembar 2 telur atau lebih (kurniawati, 2009). Faktor- faktor tersebut dan mungkin pula faktoe lain dengan mekanisme tertentu menyebabkan matangnya 2 atau folikel de Graf atau terbentuknya 2 ovum atau lebih dalam suatu folikel de Graf atau terbentuknya 2 ovum atau lebih dalam suatu folikel. Pada kembar yang berasal dari satu telur, faktor bangsa, hereditas, umur dan paritas tidak atau sedikit sekali mempengaruhi terjadinya kehamilan kembar itu. Deperkirakan disini penyebabnya ialah faktor penghambat pada masa pertumbuhan dini hasil konsepsi. Faktor penghambat yang empengaruhi segmentasi sebelum blastula terbentuk, menghasilkan kehamilan kembar dengan 2 amnion, 2 klorin, dan 2 plasenta seperti pada kehamilan kembar dizigotik (pudiastuti, 2012).
C.    Gejala
Pada kehamilan  ini distensi uters berlebihan, keluhan karena uterus yang besar dapat terjadi seperti. Keluhan subjektif : sering BAK, sesak nafas, gerak banyak edema varises pada tungkai bawah dan vulva, keluhan objektif : Hiperemesis, pre-eklamsia, dan hidramnion. Frekuensi hidramnion dan pre-eklamsia – eklamsia kira-kira 10 kali lebih besar pada kehamilan ganda karena terjadinya distensi uterus pada kehamilan ini. Seringkali terjadi partus prematurus. Kehamilan makin pendek dengan banyaknya janin kembar kira-kira 25% bayi kembar, 50% triplet (kembar 3) dan 75% kuadruplet (kembar 4) (sulistiawati, 2012).
D.    Komplikasi
Komplikasi dalam kehamilan ganda meliputi abortus yaitu abortus spontan lebih besar kemungkinannya terjadi pada janin ganda. Baebagai ulasan rinci mendapatkan bahwa kembar terindentifikasi tiga kali lebih sering pada abortus dibandingkan pada kehamilan aterm. BBLR : akibat pertumbuhan janin dan persalinan kurang bulan, BBLR adalah berat janin yang kurang dari 2500 gram, yang mempunyai karkteristik pernafasan tidak sempurna sekitar 45-50 kali per menit, frekuensi nadi 100 sampai140 kali permenit, kulit tipis transparan, otot hipotonik lemah sehingga pada BBLR dapat juga terjadi asfeksia (manuaba, 2010). Resiko untuk pre-eklamsia, pendarahan post partum meningkat pada gameli dibandingkan dengan janin tunggal (lenovo, 2012). Prekuensi hidramnion kira-kira 10 kali lebih besar pada kehamilan kembar dari pada kehamilan tunggal. Hidramnion menyebabkan uterus tegang, sehingga dapat menyebabkan partus prematurus, innersia uteri, atau pendarahan antepartum. Prekuensi pre eklamsi dan eklamsi juga dilaporkan lebih sering pada kehamilan kembar (pudiastuti, 2012). Komplikasi pada kehamilan : hidramnion, prematuritas, kelainan letak, plasenta previa, solusio plasenta, komplikasi post partum : antonia uteri, retensio plasenta penddarahan post partum dan infeksi (nugroho, 2010). Anemia karena terjadi hemodilusi yang makin tinggi, sehingga menyebabkan anemia relatif makin nyata, kebutuha janin ganda terhadap asam folat makin tinggi sehingga timbula nemia megaloplastik (Manuaba, 2007).
E.     Penatalaksanaan
Penyulit dari faktor anak : Prolapsus tali pusat atau gawat janin atau retensi anak kedua, sedangkan dari faktor ibu berupa inersia, kelelahan, histeria, faktor teknis panggul tidak sesuai kriteria, serta kesenjangan ukuran instrument dan bagian bayi.
            Kondisi anak pertama.
1.      Jika anak pertama presentasi kepala dan tidak ditemui penyulit lainnya, upayakan persalinan per vaginam.
2.      Jika anak pertama bukan presentasi kepala kepala, tetapi tanpa penyulit lainnya, maka observasi dan pantau secara ketat apabila akan diselesaikan per vaginam.
3.      Jika anak pertama bukan presentasi kepala dan disertai penyulit lainnya, pertimbangkan untuk terminasi per abdominal.
Kondisi anak kedua
1.      Jika anak kedua presentasi kepala, lahirkan per vaginam.
2.      Jika anak kedua bukan presentasi kepala, jika syarat memenuhi lakukan versi.
a.       Jika berhasil lanjutkan persalinan per vaginam.
b.      Kalau gagal lanjutkan dengan persalinan sungsang jika tidak ada kontraindikasi.
Bila terjadi prolaps tali pusat dan syarat tindakan terpenuhi, lakukan terminasi per abdominal.
Untuk memilih metode yang optimal untuk kelahiran presentasi janin-janin harus diketahui dengan tepat. Persentasi kepala-kepala paling sering terjadi (50% dari semua kombinasi ), di ikuti dengan kepala-bokong, bokong- kepala, bokong-bokong. Untuk persalinan dengan kepala-kepala, persalina  pervagina di perbolehkan seperti halnya pada presentasi kepala tunggal (nugroho, 2010). Persiapan untuk resusitasi noenatus bayi prematur, persiapan darah 500 ml, inful rl 20-30 tts per menit. Kala 1 : rencana persalinan pervaginam dilakukan evaluasi dengan pertograf, pase laten kurang dari 8 jam di lakukan SC, fase aktif, pembukaan kurang 1 cm per jam beritahu peringatan, dikanan garis waspada partograf masukkan oksitosin, mencapai garis bertindak lakukan SC ( kurniati, 2009).kala II memanjang pada anak ke dua tunggu his dan lakukan amniotomi. Bila setelah 15 menit belum ada his masukkan oksitosin 10 UIIM. Setelah ada his lakukan amniontomi dan anak dilahirkan seperti biasa. Anak II  harus lahir dalam waktu 30 menit setelah anak satu lahir ( karena bahaya solusio plasenta ). Kala III : setelah anak II lahir masukkan oksitosin 10 IUIM dan tetes pitosin dan setelah plasenta lahir masukkan methilgometrin 0,2 mg im. Kala IV : harus diawasi lebih cermat dan lama. Tetes pitosin diteruskan sampai lima jam postpartum (kurniati, 2009 ).
Langsung SC jika : ada gawat janin, bekas SC, anak satu letak lintang anak satu presbo dan anak dua preskep/ bahu, plasenta previa, prolaksus tali pusat kembar 3 atau lebih. Kala dua memanjang pada anak satu diawasi dan di tolong seperti biasa, kecuali terdapast indikasi. Setelah anak satu lahir harus lebih waspada. Tai pusat di jepit dengan hati-hati. Waspada adanya sirkulasi ke tiga. Lakukan pemeriksaan luar dan dalam untuk mengetahui letak dan persentasi anak dua, serta DJJ dan adanya prolapsus pusat jika anak ke dua bukan presentasi kepala di anjurkan untuk melakukan persalinan SC untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas janin dan menghindari aspeksia pada anak ke dua (fadlun, 2012). Untuk presentasi sungsang/ kepal , SC di indikasikan untukmengindari fenomena anak kembar yang saling mengunci (interlocking)(nugroho, 2010).
Penatlaksanaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang telah disusun oleh penulis. Menurut teori sarwono (2009), mengatakan prosedur pertolongan persalinan ganda, yaitu : melahirkan anak pertama, apabila anak pertama presentasi kepala maka lahirkan secara pervagnam tetapi jika  ukan persentasi kepal maka pertimbangkan untuk dilakukan persalinan secara SC. Melahirkan anak ke dua, apabila anak ke dua presentasi kepala : tunggu his kuat tahan fundus uteri kemudian fiksasikan kepala bayi agar masuk ke pintu atas panggu, kemudia lakukan episiotomi tunggu dan pimpin persalinan anak ke dua seperti biasa. Jika anak ke dua letak sungsang : lakukan pertolongan persalinan sungsang secara bracht (jika dengan cara bracht bahu dan tangan tidak bisa lahir lanjutkan dengan manual aid).